LNG TANGGUH, TELUK BINTUNI, PAPUA BARAT
Setelah hampir 8 tahun bekerja rotasi di LNG Site Tangguh, pada awal bulan Maret 2015 saya menjalani rotasi terakhir karena secara resmi mulai tanggal 1 April 2015 saya ditugaskan di Kantor Arkadia, Jakarta Selatan. Saya akan mengemban tugas baru di Kantor Arkadia. Silahkan ikuti tulisan saya tentang hal ini di link berikut ini.
Bekerja di LNG Tangguh BP Indonesia
Setelah lebih 22 tahun bekerja di PT Badak NGL, Bontang, Kalimantan Timur, saya memutuskan menerima tawaran BP Indonesia untuk memulai karir baru sebagai Operation Manager Kilang LNG Tangguh di Papua. Saya ingat diinterview pada bulan Maret 2006. Sayapun memulai karir baru di BP Indonesia bulan Agustus 2006. Pada waktu itu fasilitas Tangguh LNG masih dibangun.
Sayapun berkantor di Arkadia Jakarta dimana saya memulai merancang rencana kerja untuk menyiapkan tim Operasi yang akan menjalankan kilang LNG Tangguh setelah selesai dibangun. Kami menyebutnya dengan "Operation Readiness Plan". Mulailah saya membangung organization capability"" dan membantu tim lainnya mengenai pengoperasian kilang LNG.
|
Prioritas pertama saya adalah merekrut para Team Leader dan Supervisor. Ketika mereka sudah masuk, kami segera memulai membuat prosedur operasi. Kami mulai terjun ke LNG Site Tangguh pada bulan Maret - Juli 2007. Pada waktu itu, commissioning baru saja dimulai. Tim Operasi terlibat intensif dalam kegiatan-kegiatan commissioning seperti inspeksi pipa untuk memeriksa kebersihannya, leak testing, memeriksa instrumentasi. Start-up sempat tertunda enam bulan karena ditemukan masalah pada body valve merek Alphacon akibat buruknya "casting" saat fabrikasi. Kami berhasil mengganti sejumlah 1600 valves dalam waktu hanya 6 bulan. Ketika itu BP harus mendatangkan valve pengganti dari seluruh penjuru dunia dan mengirimnya ke site dengan menggunakan pesawat Antonov.
Jika anda tertarik belajar lebih lanjut tentang bagaimana kami membangun tiem operasi LNG Tangguh, silahkan kunjungi "Our Blog" atau searching menggunakan keyword: "Building Tangguh LNG Operation Team" di search box pojok kanan atas halaman ini.
Kerja Rotasi Perdana Tim Operasi LNG Tangguh Tahun 2007Mulai bulan Maret 2007, tim operasi pertama dikirim ke LNG site. Mereka adalah tim offshore gas supply. Tugasnya adalah membantu tim konstruksi, pengeboran serta ""hook-up campaigns".
Bulan July 2007, seluruh tim operasi mulai diterjunkan ke LNG site. Konstruksi sedang berada pada puncaknya ketika itu. Jumlah POB (People On Board) meningkat dari sebelumnya dalam kisaran 7.000 menjadi 10,000 orang di bulan December 2007. Ketika itu Dormitory masih dalam masa konstruksi yang penyelesaiannya tertunda sampai bulan March 2008. Tim Operasi terpaksa tinggal di dalam "container"yang dijuluki "Blue Sky". Ada Mess Hall yang merupakan bangunan sementara yang disiapkan untuk bisa melayani 5000 orang makan siang atau makan malam bersamaan. Bisa dibayangkan betapa sulitnya menyediakan makan siang atau makan malam dengan kualitas yang baik untuk 5000 orang setiap harinya. Mutu makanan sedemikian tidak menyelerakan bagi kebanyakan orang sehingga sering ada yang malas makan malam. |
Mereka biasanya hanya makan mie instan saja di dalam kamar atau memasak makanan di dalam kamar. Kebiasaan inipun akhirnya dilarang karena berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran.
|
Early Life Kilang LNG Tangguh
Foto ini diambil dari kapal tongkang Perwira Perkasa di Teluk Bintuni, Papua ketika "well hook-up campaign" platform VRB sedang berlangsung pada tanggal 6 November, 2007. Kedua platform (VRA and VRB) dibangun oleh PT Guna Nusa di Cilegon untuk Kilang LNG Tangguh LNG Plant yang dioperasikan oleh BP dan terletak di Teluk Bintuni sekitar 16 km di sebelah utara Kilang LNG Tangguh.
Masing-masing platform dihubungkan ke darat dengan pipa 24" yang mempunyai kapasitas 1700 MMSCFD.
Setelah melalui commissioning dan start-up yang melelahkan akhirnya Kilang LNG Tangguh bisa mencapai kapasitas "name plate" pada tahun 2011.
Operasi Boiler Perdana
Boiler adalah alat pembangkit uap bertekanan (60 kg/cm2) yang di Kilang LNG Tangguh diperlukan untuk penggerak pembantu kompresor refrijeran propan dan mixed refrigerant. Boiler-A adalah yang pertama kali dioperasikan pada bulan November, 2007 untuk mendukung kegiatan commissioning. Bahan bakar boiler ketika itu diambil dari salah satu sumur di VRB-1 dengan cara "pressure pumping". Maksudnya adalah dengan menjalankan sumur VRB-1 hanya untuk menaikkan tekanan pipeline pressure sampai maksimum dan dinaikkan lagi keesokan harinya ketika tekanan pipeline sudah turun karena pemakain di boiler. Kami harus melakukannya seperti ini karena kebutuhan fuel gas masih sangat rendah.
Selain itu ada resiko lainnya yang harus kami kelola disebabkan oleh rendahnya konsumsi fuel gas. Aliran feed gas demikin rendah sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan kondensat hidrokarbon dalam jumlah besar di sepanjang pipepine. Hal ini disebabkan gas yang mengalir dalam pipeline di bawah laut mengalami proses pendinginan secara alami sehingga membentuk cairan kondensat.
Pengoperasian Perdana Dormitori
Tepatnya tanggal 15 Maret, 2008 kami mulai menempati Dormitori, di Central Building (Mess Hall), dan mulai menggunakan kantor di Administration Building.
Foto ini diambil ketika ada "courtesy dinner" yang diselenggarakan oleh General Manager LNG Tangguh untuk Manajemen Pihak Kontraktor Kellog-JGC-Pertafiniki (KJP Joint Venture) dan Tim Konstruksi BP.
Gedung Pusat (Central Building)
Fitness center tersedia di Central Building dekat dengan Dormitori. Bersebelahan dengan ruangan ini adalah ruangan rekreasi dimana pekerja bisa main bilyar, menyanyi karaoke atau menonton televisi bareng.
Administration Building, Central Building dan Dormitory A/B yang dihubungkan dengan koridor satu sama lain.
Terdapat juga Mesjid Ar Rahman dan Gereja di sekitar Administration Building, Central Building dan Dormitory A/B.
Gas Perdana dialirkan ke Kilang LNG Tangguh
Ini adalah foto yang diambil pada tanggal 19 Mei, 2008 jam 03:43 am ketika gas dari VRB dialirkan dengan aman ke Kilang LNG Tangguh yang berlokasi di sebelah Selatan Teluk Bintuni, Papua, Indonesia.
Gas terlebih dulu dialirkan ke Wet Flare sebelum digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan commissioning. Penggunaan pertama gas ini adalah untuk bahan bakar boiler. Selanjutnya gas digunakan untuk melakukan solo run dan N2 run Gas Turbine Train-1.
Pada bulan Maret 2005 Pemerintah Indonesia menyetujui dilaksanakannya pembangunan Proyek LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat. Nama Tangguh diambil dari bahasa Indonesia yang artinya "kuat dan tahan ujian". Tangguh berlokasi sekitar 7 jam penerbangan dari Jakarta ke arah Timur Indonesia. BP Indonesia adalah operator LNG LNG dengan 37.16% saham dalam proyek ini, sesuai dengan kontrak "production sharing" dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yaitu sebuah badan pengatur yang ditugasi pemerintah untuk mengelola kegiatan-kegiatan upstream migas.
Proyek ini ketika itu direncanakan selesai bulan Oktober 2007 dengan kesepakatan pinjaman uang berjumlah US$3,5 Milyar. Beberapa bank international banks berkolaborasi untuk mendanai pengembangan kilang LNG Tangguh ini. Keseluruhan nilah proyek waktu itu adalah US$ 5,5 Milyar.
Lokasi Proyek dan Dimensinya
Proyek ini mencakup pengeboran enam lapangan gas untuk mengambil gas dari cadangan terbukti sekitar 14,4 trillion cubic feet. Dua platform produksi offshore tanpa awak (NUI or normally unmanned installation) yang terletak di Teluk Bintuni menampung gas dari bawah tanah, kemudian dikirim melalui pipeline bawah laut ke fasilitas pengolahan LNG di pantai di sebelah selatan. Dari sini, LNG dikirim ke pembeli dengan kapal tanker LNG. Kilang pengolahan LNG ini terdiri dari dua ‘trains’ (bagian yang memurnikan dan mencairkan gas),menghasilkan setidaknya 7,6 juta metric ton LNG setahun. Fasilitas lain-lainnya di site antara lain tangki penyimpanan, terminal muat tanker LNG, juga fasilitas maintenance, perkantoran dan akomodasi untuk para pekerja. |
Kilang LNG Tangguh telah mengamankan penjualan jangka panjang kepada empat customer, yaitu: Fujian LNG di China, K-Power Co., Ltd di Korea, POSCO di Korea dan Sempra Energy LNG Marketing Corp. di Mexico. Saat ini proyek pembangunan kilang LNG yang ke tiga sedang digarap untuk menambah kapasitas kilang guna mendukung komitmen penjualan.
Sustainable development
Proyek LNG Tangguh menyediakan pendekatan inovatif dalam mengupayakan pembangunan berkelanjutan, mempertahankan budaya dan diversitas biologi. Dari tampak luarnya, tanggung-jawab yang besar ini telah direncanakan dan dilaksanakan dengan sejumlah prinsip-prinsip kunci yaitu: community, partnership, consultation dan corporate responsibility.
|
Saya dapatkan video tantang Proyek LNG Tangguh ini dari Youtube yang diunggah oleh Yohanis Anari. Film 3D di sini pada kenyataan aktualnya cukup jauh berbeda. Platform VRA and VRB dirancang sebagai instalasi tanpa orang (NUI).
Prinsip-prinsip inherently safer design diterapkan di sini antara lain penempatan peralatan dengan jarak yang memadai guna meminimalkan eskalasi kerusakan ataupun ledakan jika terjadi kebocoran gas dan kebakara. Riser pipeline juga dipasang di antara struktur platform untuk meminimalkan resiko tertabrak boat atau kapal. Juga tidak disediakan akomodasi dan tempat landing helicopter di platform. |