![]() Permintaan LNG global diperkirakan mengalami kenaikan tajam menyusul munculnya pembeli-pembeli baru. Vice President ExxonMobil Gas And Power Marketing, Rob S Franklin, mengatakan pada 2040 kenaikan permintaan tiga kali lebih tinggi dari saat ini. Negara-negara produsen LNG, kata dia, harus menyiapkan pasokan gas hingga 650 juta ton per tahun. "Pada saat itu permintaan naik tiga kali lipat," kata Rob di sela Konferensi dan Pameran Gastech 2014 di Seoul, Korea Selatan, tanggal 25 Maret 2014 yang lalu. Produsen LNG di Asia Pasifik, dia menuturkan, akan menyediakan sedikitnya 75 persen pasokan dari total permintaan global. Kenaikan ini terjadi karena adanya pembeli-pembeli baru sementara pada sisi lain produsen baru belum mampu memberikan kepastian pasokan. Sejumlah negara di Afrika, kata Rob, akan muncul sebagai produsen LNG baru, namun mereka masih terhambat persoalan infrastruktur. Karena itu, Asia dan negara-negara Pasifik lainnya masih menjadi tulang punggung pasokan gas alam sampai beberapa dekade ke depan. Saat ini, permintaan LNG global mencapai 200 juta ton per tahun. Pada 2025, pada tingkat Asia saja, permintaan pasokan LNG pun akan naik menjadi dua kali lipat. Sumber: Republika
1 Comment
![]() Bisnis Independent Power Plant (IPP) di Indonesia mendapat angin segar dengan adanya kesepakatan kerjasama (MOU) antara PT Pertamina (Persero) dan Marubeni Corporation dalam pengembangan bisnis IPP dan infrastruktur gas di Indonesia. Kerja sama tersebut mencakup pengembangan IPP berbahan bakar gas, jaringan transmisi gas, LNG receiving terminal dan Kilang mini LNG. MOU ditandatangani pada tanggal 19 Februari 2014 di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto mengungkapkan, Pertamina berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam diversifikasi energi serta pemenuhan kebutuhan energi nasional. Sebagai Direktorat yang ditugaskan untuk pengembangan bisnis gas, Direktorat Gas memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan nilai tambah bisnis gas serta menjamin ketahanan energi dan pemenuhan kebutuhan listrik di tanah air. Kunci utama dalam ketahanan energi ini adalah pengembangan infrastruktur gas dan pembangkit listrik tenaga gas yang terintegrasi. Sementara Ginanjar menegaskan, Direktorat Gas memiliki target pembangunan IPP sebesar 750 MW pada tahun 2017 yang sebagian besar berbasis gas. Program ini merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan nilai tambah pada bisnis gas serta mengurangi defisit listrik, khususnya di Pulau Jawa dan mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia. Terkait lingkup kerja sama ini Hiroshi Nakagawa, mengatakan bentuknya mencakup pengembangan IPP, pipa transmisi gas, FSRU dan kilang LNG mini. Adapun poin objektif dari kerja sama ini, di antaranya menentukan peluang dalam pengembangan IPP di Indonesia, menaksir skema awal bisnis, desain teknis dasar dan penerimaan pasar terhadap pembangkit listrik berbasis LNG, termasuk menentukan peluang bisnis infrastruktur gas di Indonesia dan mencari daerah potensi kolaborasi antara dua perusahaan. Marubeni merupakan salah satu pemain besar dalam bisnis IPP dan infrastruktur gas di dunia. Dengan demikian sinergi kedua perusahaan diharapkan dapat mempercepat pengembangan infrastruktur gas dan IPP di tanah air. Dalam bisnis IPP di Indonesia, Marubeni memiliki rekam jejak pada lebih dari 7.500 MW dalam bidang engineering, procurement dan construction. Di samping itu, Marubeni melakukan investasi pada 3 independent power producer (IPP), yaitu PLTU Cirebon 660 MW, PLTU Paiton-2 1.220 MW, dan PLTG Rantau Dedap 220 MW. Sumber: Pertamina.com ![]() Perusahaan manufaktur pesawat milik BJ Habibie, PT Regio Aviasi Industri (RAI) telah mengantongi pesanan 125 unit pesawat R80 dan siap memproduksinya pada 2018 setelah memperoleh sertifikat layak terbang. "Pesanan 125 unit itu yakni 100 unit dari NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya dan 25 unit dari Kalstar Aviation. Siap diproduksi pada 2018," kata Dirut PT RAI Agung Nugroho di sela "Monthly Talk Show Series 2014" yang digelar Ikatan Alumni Program Habibie (Iabie) di Jakarta, Sabtu. Saat ini, lanjut dia, masih pada tahap desain awal dan feasibility study yang pada akhir tahun 2014 ditargetkan selesai, setelah itu baru memasuki tahap pengembangan prototipenya. Pesawat sejenis ATR dengan sekitar 80 kursi ini, menurut dia, memiliki sejumlah keunggulan, yakni lebih ekonomis, baik murah dari segi harga, biaya pemeliharaan, juga irit bahan bakar karena merupakan pesawat terbang berbaling-baling (turboprop). "Selain itu pesawat ini juga lebih nyaman, karena dari sisi noise dan getaran rendah, sesuai standar internasional. R80 ini juga lebih aman karena sistem kontrolnya canggih, mudah dioperasikan, serta ramah lingkungan," katanya. Menurut dia, ditahap awal ini sudah ada 50 ahli yang mengerjakan desainnya, termasuk para ahli dari PT Dirgantara Indonesia. SDM ini akan ditingkatkan menjadi 500 hingga 1.000 orang ketika masuk dalam tahap pengembangan. R80 merupakan pengembangan dari pesawat N-250 yang dibidani BJ Habibie, tapi dihentikan proyeknya oleh International Monetary Fund (IMF) karena krisis ekonomi 1998, namun demikian telah dimodifikasi, seperti badan yang lebih besar. R80 juga didesain untuk digunakan pada rute pendek dengan jarak tempuh kurang dari 600 km dan mampu diakomodasi oleh bandara dengan landasan pendek. Sumber: Republika ![]() Di awal tahun ini SKKMIGAS memperkirakan pasokan LNG (Gas Alam Cair) ke pasar dalam negeri akan meningkat 52% tahun ini dibandingkan tahun 2013 yang lalu. Lebih lanjut dijelaskan oleh Deputy Pengendalian Komersil SKKMIGAS, Widhyawan Prawiraatmaja, mengatakan di Republika.co.id bahwa pemerintah telah mengalokasikan 38 kargo LNG untuk konsumsi dalam negeri tahun ini. Menurut beliau ada kenaikan pasokan LNG yang besar, khususnya setelah PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mulai mengoperasikan sebuah Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) di Propinsi Lampung. Dia menambahkan bahwa tahun ini, FSRU di Lampung diperkirakan akan menerima lima kargo LNG dari LNG Tangguh di Propinsi Papua Barat. Menurut dia, ke 38 kargo LNG tahun ini terdiri dari 22 cargoes dari LNG Badak Bontang yang dioperasikan oleh PT Badak NGL dan 16 kargo dari LNG Tangguh yang dioperasikan oleh BP Berau Limited. Kesemua 22 kargo LNG dari LNG Badak Bontang diperuntukkan ke FSRU di Jawa Barat, sementara 16 kargo dari LNG Tangguh akan dialokasikan 5 kargo ke FSRU di Jawa Barat, 6 kargo untuk PT Pupuk Iskandar Muda, dan 5 kargo untuk FSRU di Lampung. Tahun lalu 2013, SKKMigas mendistribusikan 7,030 BBTUD, yang terdiri dari 3,660 BBTUD atau 52.1 persen untuk konsumsi dalam negeri dan 3,370 BBTUD atau 47.9 persen untuk ekspor. Sementara di tahun 2012 pasokan gas dalam negeri mencapai 3,550 BBTUD atau 49.5 persen dan ekspor 3,631 BBTUD atau 50.5 persen. ![]() Sementara Singapura giat membangun infrastruktur penyimpanan dan regasifikasi LNG dan CNG, Indonesia sibuk mengutak-atik formula penyesuaian batas quota subsidi BBM karena kekhawatiran meningkatnya anggaran APBN. Padahal peluang mendapatkan gas murah sebagai dampak dari revolusi shale gas dunia semestinya bisa diambil dengan cara membangun fasilitas-fasilitas penyimpanan, regasifikasi LNG dan CNG serta jaringan distribusi gas di dalam negeri. Apabila fasilitas-fasilitas tersedia cukup menjangkau daerah-daerah yang memerlukan suplai gas di dalam negeri, maka dengan sendirinya industri dalam negeri akan berlomba-lomba mengalihkan penggunaan sumber energi BBM ke sumber energi gas karena harga gas dalam negeri akan menjadi sangat ekonomis. Sebuah fakta di Rubrik Ekonomi Kompasiana.com mengungkapkan bahwa revolusi penemuan shale gas besar-besaran telah terjadi belakangan ini di Amerika melalui penerapan teknologi fracturing dan horizontal drilling. Hal ini telah membawa dampak signifikan atas perubahan harga gas alam di negara itu. Dalam laporan tahunan Henry Hub Natural Gas Spot Price, sejak tahun 2009 harga gas di pasar Amerika anjlok tajam dari 8.86 USD/MBtu menjadi 3.94 USD/MBtu. Bahkan sejak tahun 2012 cenderung menurun terus hingga 2.75 USD/MBtu. Peningkatan produksi terutama akan terjadi tidak hanya di Amerika tetapi juga akan terjadi di Australia, Afrika Timur, Rusia termasuk di Indonesia. "Revolusi teknologi pada temuan shale gas pun ikut mendongkrak kenaikan suplai dari negara-negara itu." kata Hirobumi Kiwano, Presiden Perusahaan Minyak, Gas, dan Metal Nasional (JOGMEC) Jepang, di sela Konferensi dan Pameran Gastech 2014 di Seoul, Korea Seatan, tanggal 25 Maret 2014 (sumber: berita ekonomi Republica.co.id). Akibatnya pasokan gas alam Amerika akan mengalami surplus (diperkirakan meningkat 49% pada tahun 2035) sehingga untuk menjaga keseimbangan harga gas dalam negeri maka Pemerintah Amerika akan mengekspor sebagian produksi gasnya. Hal ini tentu saja akan berdampak pada peta supply-demand dunia. Sebagai contoh pada pertengahan bulan November 2013 The Straits Time memberitakan bahwa Singapura melalui Menteri Luar Negeri dan Hukum K. Shanmugam telah mengutarakan ketertarikannya untuk mengimpor shale gas dari Amerika dalam bentuk LNG sebagai langkah diversifikasi pasokan energy dan buffer stock dalam rangka ketahanan energi di negaranya. Singapura hanya mengandalkan gas alam impor dari Indonesia dan Malaysia untuk memenuhi kebutuhan energi domestik terutama untuk tenaga listrik yang besarnya hampir 10% dari total konsumsi energi primer mereka. Berdasarkan data statistik gas alam Kementerian ESDM, ekspor gas melalui pipa ke Singapura terus mengalami kenaikan volume dengan rata-rata dari tahun 2004-2012 sebesar 293 MMSCF (20% dari total volume ekspor gas). Indonesia mensuplai gas ke Singapura dari lapangan Corridor Block, Sumsel yang dioperasikan ConocoPhillips dan dari Jabung, Jambi yang dioperasikan PetroChina melalui pipa transmisi ruas Grissik-Singapura milik PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang menyalurkan 465 MMSCFD. Selain itu lapangan Natuna Sea Block A, West Natuna, Kepuluan Riau yang dioperasikan Premier Oil melalui pipa West Natuna Transportation System (WNTS) menyalurkan 325 MMSCFD. Kedua kontrak pembelian gas tersebut akan berakhir tahun 2023. Singapura memang tidak akan memperpanjang kontrak ini sehingga konsekuensinya terdapat volume gas termasuk pipa-pipa penyaluran gas yang akan tidak termanfaatkan. Selain untuk memasok kebutuhan gas bagi industri-industri di kawasan Pulau Batam dan untuk mengatasi krisis gas shortage di Jawa Barat, terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN Muara Tawar dan industri di kawasan Cikarang dan Cilegon; juga diharapkan mampu berfungsi sebagai buffer stock bagi FSRU Lampung milik PGN dan FSRU Jawa Barat milik PT Nusantara Regas (NR) yang telah ada untuk mendukung domestic gas supply atau dapat juga diperuntukkan sebagai gas interruptible bagi peningkatan oil lifting Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan konsumen industri di Riau melalui pipa ruas Grissik-Duri milik TGI. Sebuah tantangan yang harus dijawab dengan elegan oleh Capres dan Cawapres kita pasangan Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK. Ayo kita lihat siapa dari mereka yang memiliki visi ini. ![]() Sesudah impor BBM, berita bahwa Indonesia bakalan juga impor gas tentu cukup mengejutkan, pasalnya selama lebih 35 tahun Indonesia sudah dikenal sebagai negara pengekspor gas. Menurut Kepala Divisi BBM dan Gas PT PLN, Suryadi Mardjoeki, yang kami kutip dari sebuah majalah, tahun 2015 kebutuhan gas untuk pembangkit listrik PLN akan meningkat dari 30 kargo gas alam cair (LNG) menjadi 54 kargo. Muara Karang dan Tanjung Priok misalnya membutuhkan 30 kargo, Muara Tawar 8 - 10 kargo, Sumatera Utara sekitar 12 kargo, Bali dan Makassar 4 - 6 kargo. Kebutuhan ini akan semakin bertambah di tahun 2016. Menurut Suryadi PLN harus bersiap-siap untuk mulai impor gas alam cair (LNG) karena PGN pun sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan gas PLN. Sehubungan dengan mahalnya BBM, PLN masih terus berupaya mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit tenaga listrik dengan beralih ke non BBM salah satunya adalah gas. Saat ini sebuah fasilitas floating storage and regasification unit (FSRU) sudah dibangun di Jawa Barat dan bisa menampung 26 kargo gas alam cair (LNG) untuk dialirkan ke pembangkit listrik PLN. Sementara itu Pabrik LNG Arun di Lhokseumawe sudah tidak memiliki sumber gas alam lagi dan Pertamina mulai mengalihkan fungsi pabrik ini dari pengekspor gas alam cair menjadi pengimpor. Alternatif lain adalah menjadikan Pabrik LNG Arun menjadi pembangkit listrik. Begitu juga Pabrik LNG Badak di Bontang Kalimantan Timur hanya separoh dari 8 train yang berproduksi karena sudah berkurangnya suplai gas. Namun demikian kita masih bisa berharap dari proyek ekspansi LNG Tangguh di Teluk Bintuni Papua Barat yang dioperasikan oleh BP. Diperkirakan tahun 2019 LNG Tangguh akan bertambah dari beroperasi dengan 2 train menjadi 3 train. Potensi gas alam di tanah Papua pun dipercaya masih cukup besar kalau kita mampu mengelolanya secara profesional dan bertanggungjawab. ![]() Mulai tanggal 17 February 2014 yll. LNG Tangguh bersama-sama dengan PLN meresmikan dimulainya suplai listrik ke Kabupaten Bintuni, Papua Barat, menyusul sukses pemasangan dan start-up saluran listrik dari Pabrik LNG Tangguh di Teluk Bintuni. Hal ini merupakan tonggak sejarah dimulainya pemasokan 4 Mega Watts (MW) listrik dari LNG Tangguh. (Lihat juga postingan tahun 2012 di sini). "Untuk pertama kalinya penduduk Bintuni akan memiliki listrik dalam jangka panjang yang akan dikirim dari Pabrik LNG Tangguh dan didistribusikan oleh PLN", demikian William Lin, Regional President Asia Pasific BP mengungkapkan sekaligus mengharapkan agar dalam bulan-bulan mendatang ada kelanjutannya sehingga lebih banyak lagi masyarakant Teluk Bintuni yang bisa menikmati manfaat listrik ini. William Lin melanjutkan bahwa hal ini merupakan bagian dari komitmen BP dari rencana ekspansi Tangguh serta kesadaran akan pentingnya untuk mendukung pengembangan Papua Barat. "Kami ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya wilayah administrasi Teluk Bintuni dan UP4B atas dukungan mereka terhadap proyek ini." Sementara itu Presiden Direktur PLN, Nur Pamudji mengatakan, "PLN akan terus menambah rasio kelistrikan dengan menambah pasokan dan distribusi listrik antara lain dengan bersinergi bersama berbagai pihak". Pada waktu distart-up, listrik yang dialirkan ke Bintuni mencapai 1,8 MW dan pelan-pelan naik mencapai puncaknya 2,4MW. Dengan keberhasilan ini diperkirakan puncak beban di Bintuni dan daerah sekitarnya akan cepat naik mencapai 3 sampai 4 MW. ![]() Kesepakatan pemasokan dan penggunaan listrik yang ditandatangani oleh BP dan PLN pada tanggal 3 Desember 2013 mencakup pemasokan 4 MW listrik ke PLN selama 20 tahun untuk daerah sekitar Pabrik LNG Tangguh di Teluk Bintuni. BP sudah memiliki pengalaman 45 tahun di Indonesia dan merupakan salah satu investor asing terbesar di negara kita. Kegiatan BP didominasi dengan bisnis eksplorasi dan produksi yang salah satunya adalah operasi LNG Tangguh di propinsi Papua Barat yang mulai beroperasi pertengahan 2009. Kegiatan ekspansi sedang berlangsung untuk penambahan LNG train ke tiga. Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia sebagai kontraktor SKK Migas. BP memegang 37.16% saham dalam proyek ini. Partner kontrak Tangguh lainnya adalah MI Berau B.V. (16.30%), CNOOC Muturi Ltd. (13.90%), Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd. (12.23%), KG Berau/KG Wiriagar (10.00%), Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7.35%), and Talisman Wiriagar Overseas Ltd. (3.06%). Adapun PLN adalah salah satu BUMN yang sekarang memiliki 11 anak perusahaan, termasuk 5 perusahaan yang terkait dengan pembangkitan listrik. Perusahaan lainnya terkait dengan berbagai bisnis lain yang mendukung operasi PLN. PLN memiliki dan mengelola pembangkitan, transmisi dan distribusi listrik ke seluruh wilayah Indonesia. PLN memilik 54 juta pelanggan dan masih punya ruang untuk tumbuh memberikan rasio penggunaan kelistrikan di Indonesian berada pada tingkatan 80% dengan laju pertumbuhan lebih dari 8% per tahun. PLNG berkomitmen menyediakan pelayanan terbaik bagi pelanggannya di seluruh Indonesia, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk mengurangi biaya produksi dan terus meningkatkan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan. ![]() Pemerintah Indonesia terpaksa menegosiasi ulang kontrak dengan operator hulu migas karena pertumbuhan kebutuhan gas dalam negeri yang terus bertambah. "Kita meminta mereka mengurangi jumlah ekspor dan meningkatkan pasokan dalam negeri", demikian menurut Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini. Setidaknya ada dua proyek gas hulu yang akan mengalokasian 40% produksinya untuk pasar dalam negeri, lebih tinggi dari angka 25% yang dipatok dalam undang-undang migas tahun 2001. Platts melaporkan bahwa SKK Migas sudah menyetujui rencana pengembangan Lapangan gas Lepas-pantai Jangkrik di Blok Muara Bakau yang dioperasikan oleh Eni, sebuah perusahaan migas Itali yang beroperasi di Indonesia. Lapangan gas ini dijadwalkan mulai beroperasi tahun 2015. Sekitar 40% produksinya akan diperuntukkan pembeli dalam negeri dengan harga $9 / MMBtu. SKK Migas juga sudah menyetujui rencana BP membangun 3.8 juta ton pertahun Train-3 LNG Tangguh di Papua, yang akan menyediakan 40% produksinya untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Menurut Jero Wacik, gas dari Lapangan Gas Jangkrik di Selat Makasar yang dioperasikan oleh Eni akan menghasilkan 14 LNG cargo ke pasar dalam negeri tahun 2016, 18 LNG cargo pertahun tahun 2017 - 2022, tujuh LNG cargo tahun 2023 dan empat LNG cargo tahun 2024 - 2025. Gas dari lapangan ini akan diolah di LNG Badak Bontang, Kalimantan Timur. Sementara itu Pengembangan Eksplorasi Laut Dalam Indonesia oleh Chevron Amerika di Selat Makasar diharapkan akan memasok 50 LNG cargo pertahun pada 2017 - 2019, 30 LNG cargo tahun 2020 - 2021, 16 LNG cargo tahun 2022 dan 10 LNG cargo tahun 2023. Demikian menurut Jero Wacik. Gasi ini juga akan diolah di LNG Badak Bontang, Kalimantan Timur.
Catatan: 1 LNG cargo = 125.000 m3 atau 57.500 ton. Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network. ![]() Sepanjang tahun dari 2013 sampai 2025 pemerintah merencanakan untuk mengalokasikan sekurang-kurangnya 46 juta ton LNG. Demikian menurut Edy Hermantoro, Dirjen Migas Kementerian ESDM seperti yang saya baca di platts.com. Pemerintah telah mengalokasikan 27 LNG cargo pertahun ke FSRU West Java milik Pertamina dan PGN tahun 2013 - 2025. ![]() Arun LNG saat ini sedang dikonversi menjadi terminal penerima dan regasifikasi LNG berkapasitas 400 MMScfd gas. Arun LNG diharapkan akan menerima delapan LNG cargo tahun 2015 dan 16 LNG cargo pertahun sepanjang tahun 2016 - 2025. Sementara itu proyek FSRU PGN di Lampung akan menerima 10 LNG cargo pertahun pada 2015 - 2025 atau 3 juta ton pertahun. Satu LNG cargo biasanya berisi 125.000 m3 atau 57.500 ton LNG. Meskipun demikian, hal itu masih tergantung kapan FSRU mulai beroperasi dan juga harga yang mampu dibayar oleh pembeli dalam negri. Pemerintah hanya memberikan prioritas terhadap kebutuhan dalam negri, tetapi tentu saja nilai ekonomis proyek juga harus terpenuhi. Pejabat SKK Migas mengatakan bahwa kontrak ekspor LNG yang ada tidak akan terganggu. Pemerintah tetap menghormati kontrak yang ada. Namun kedepan, Pemerintah harus memenuhi kebutuhan dalam negri yang artinya kita tidak akan bisa mengekspor gas/ LNG semuanya seperti sebelumnya. Disamping itu Pertamina, menurut Direktur Proyek LNG Daniel Purba, akan membangun delapan terminal penerima LNG mini. Terminal pertama sedang direkayasa untuk dibangun di Bali dengan kapasitas 30 MMScfd yang diperkirakan akan mulai beroperasi tahun 2014 dan mendapatkan pasokan dari blok Mahakam. Blok Mahakam terletak di lepas pantai Kaltim, memasok gas untuk LNG Badak di Bontang Kalimantan Timur dan dioperasikan oleh Total dan Inpex. Kebutuhan energi Indonesia diperkirakan dari sekitar 3 juta barel setara minyak saat ini akan melonjak menjadi 8.5 juta barel setara minyak tahun 2025. Pemerintah berusaha mengurangi ketergantungan terhadap minyak dari 49.7% tahun 2010 menjadi hanya 20% tahun 2025. Indonesia pernah jaya sebagai pemasok LNG top di dunia. Namun empat tahun terakhir Indonesia harus berjuang untuk menyeimbangkan antara alokasi gas untuk ekspor dan dalam negri. Meskipun Indonesia ingin menggunakan gas untuk kebutuhan dalam negri sebanyak mungkin, namun kenyataannya Indonesia membutuhkan pendapatan dari hasil ekspor LNG. Meskipun Pemerintah sudah menaikkan harga gas dalam negri tetapi masih sangat jauh dari harga internasional. Catatan:
FSRU = Floating Storage and Regasification Unit Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network. ![]() Berita yang saya peroleh dari sebuah website menarik perhatian saya. IBC Energy akan mengadakan LNG Indonesia Conference pada tanggal 21 - 24 Oktober 2013 di Grand Hyatt Jakarta. Sebuah event yang akan menarik perhatian para investor migas internasional. Dilatar-belakangi perkembangan industri migas di Indonesia khususnya bidang LNG IBC Energy berinisiatip mengadakan konferensi ini. “Indonesia akan Mengimpor LNG sebelum 2018 Ujar Migas”- Bloomberg, Maret 2013. “Teknologi LNG Skala Kecil untuk Indonesia Timur Dapat Menghemat US$5,4 Miliar Per Tahun” –GeoEnergy, April 2013. “644 Kargo LNG untuk Alokasi Dalam Negeri”- Indonesia Finance Today, Mei 2013. Demikian sekelumit berita bisnis LNG internasional mengenai Indonesia dewasa ini. Konferensi ini akan membantu Anda untuk mengetahui kabar terbaru tentang pasar LNG Indonesia, siapa saja yang berinvestasi dalam proyek LNG Indonesia, siapa yang akan memasok LNG ke Indonesia, atau bagaimana rencana Indonesia untuk menyeimbangkan kontrak ekspor LNG-nya versus memenuhi kebutuhan LNG dalam negeri. Konferensi LNG Indonesia oleh IBC ini akan menjadi wahana untuk tetap mengikuti pasar LNG Indonesia, regulasinya, posisi di pasar LNG dunia, peluang investasi prasarana LNG, proyek LNG saat ini, pengembangan LNG skala kecil, sumber pasokan LNG dan lainnya. Berikut cuplikan beberapa aktivitas Proyek LNG di Indonesia yang tengah berlangsung:
Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
February 2023
|