Pengamen Jogja KreatifCoba simak syair jenaka dan kreatif dari pengamen buskota di Jogja yang saya download dari Rizki Mega Saputra di Google+. Selamat menikmati......
0 Comments
Pesan MekdiBagian-1
Pelanggan: Hallo....Mekdi ?! McD: Iya...ada yang bisa saya bantu? Pelanggan: Ayamnya ada? McD: Oh...ada.!! Pelanggan: Boleh diadu dengan ayamkua? McD: ????? Bagian-2 Pelanggan: Hallo...Mekdi?! McD: Iya... Pelanggan: Delivery order? McD: Iya Pelanggan: 24 jam? McD: Iya Pelanggan: Wah...hebat kalian nggak tidur-tidur McD: ????? Bagian-3 Pelanggan: Hallo...Mekdi ?! McD: Iya... Pelanggan: Ayamnya ada? McD: Ada... Pelanggan: Nasi sama eskrim...? McD: Ada... Pelanggan: Burger..? McD: Ada... banyak dan komplit (mulai ngambek) Pelanggan: Masih ada semua? Wah apa nggak laku? McD: ???? Bagian-4 Pelanggan: Hallo...Mekdi ?! McD: Ah...kamu lagi pasti...mau mengganggu aku lagi? Pelanggan: Ah sobat...jangan begitu...nanti saya nggak jadi mesan.. McD: Oh, iya...mau pesan apa? Pelanggan: Pesan bakso seporsi! McD: Dasar bodoh kamu...!!! Bagian-5 Pelanggan: Hallo...Mekdi ?! McD: Pasti kamu lagi...mau ngapain lagi? Pelanggan: Mau pesan ayam McD: Oh...iya...iya...sama apa lagi? Pelanggan: Ayam sama nasim, tapi tolong dipisahkan bungkusnya. Kalau dijadikan satu nanti habis nasinya dimakanin ayam. McD: Ah.. kamu..masih juga ngeganggu. Bagian-6 Pelanggan: Hallo...Mekdi ?! McD: Kamu mau apa lagi..!! Pelanggan: Sabar teman, jangan emosi dulu..! Delivery, ya? Kentang, burger, ayam, sama cocacola... McD: Ok...(serius juga)...diantar ke mana? Pelanggan: Ke Gunung Salak...Saya lagi camping sama kawan... McD: Nah, mau kena bogem mentah nih kayaknya kamu... Spectacle Blind Sudah Dibalik Belum?Alhamdulillah, TAR-3 sudah berada di tahap akhir dimana team Operasi mulai sibuk dengan mengembalikan sistem untuk siap dioperasikan kembali. Bahkan beberapa sistem seperti Acid Gas Removal Unit (AGRU) sudah beroperasi normal. Ditengah kesibukan yang cukup melelahkan secara fisik dan mental ini teman-teman masih bisa tertawa karena kejadian yang akan saya ceritakan berikut ini.
Ketika itu teman kita ini mendapat instruksi dari Supervisornya untuk "membalik" spectacle blind. Segera saja teman operator ini meminta team maintenance ops support untuk melakukannya. "Pak, tolong spectacle blindnya dibalik". Beberapa saat kemudian teman ini mengecek teman maintenance yang membalik spectacle blind tadi. "Sudah dibalik, pak blindnya?". Dengan sigap teman maintenance ini menjawab: "Sudah, pak." Teman operator merasa tidak percaya karena dia masih bisa melihat sisi "orifice" dari "spectacle blind" tsb. di sebelah luar pipa. "Benar sudah dibalik, pak?". Teman maintenance tadi kembali menjawab dengan yakin: "Sudah, pak." sambil menambahkan: "Kan ini sisi yang di sebelah depan sudah saya balik ke belakang!." Kontan mendengar jawaban itu teman operator tertawa diikuti teman-teman lain yang kebetulan menyaksikan. Soalnya yang dia maksud dengan membalik "spectacle blind" adalah memutarnya sehingga sisi "blind" berada diluar dan sisi "orifice" yang terpasang dalam pipa. Jadi kalau masih terlihat "orifice" di sisi luar spectacle blind pastilah sisi "blind" diujung satunya lagi masih terpasang di dalam pipa. Akibatnya pipa belum bisa digunakan untuk mengalirkan fluida. Itu sebabnya mengapa dalam ketentaraan selalu penerima instruksi diminta untuk mengulangi bunyi instruksi yang diterimanya. Makanya kadang-kadang kita perlu juga mengikuti cara tentara ini untuk menghindari salah komunikasi. Seperti diceritakan oleh teman-teman di DCS Train-1 tadi pagi: Ferry Raja dan Deddy Heriyadi. LNG Site, Bintuni, 1 November 2012 Helfia Nil Chalis www.helfia.net helfia@yahoo.com Kalau Orang Palembang Marah-marah Begini kalau orang Palembang marahin anaknya yang pengangguran dan berkumpul dengan preman-preman.
Kira-kira begini: Rai uwong pecak kau ni....idup lah saro...begawe dak galak...makan nak lemaak...pakean nak belagaak...segalo cerito dunio tau galo....awak buyaan !!! Tiap hari metu dari rumah....begawe idak...nyogok sini..nyogok situ..dimano tempat budak yang idak keruan ado kau...Katek duet majak'i uong lewat...dapet duet bejudi...minum...minum setengah gelas .....tenggeng lah itu... mulai mengitak ..itak..ngitak...itak...bangga pecak itu... Berkelakar tahan sehari....semalam...haram aman inget anak - bini di rumah...petantang...petenteng...sok kehebatan....Uong lewat mulai nyeremken rai....dengan uong sombong...dengan kawan mudah benci...uong ngomong mudah tesinggung...awak nemenlah buntu...rokok bae nak mintak dengan uong...dak dienjuk nak marah...dak setuju...tigo hari dak negori...mulai nak ngajak bemosohan...Bejalan ni ngalah - ngalahke uong tenggeng sepanjangan....mak kemelawanan dewek...Apolaah perasaan...idop dak sadarkan diri...dengan tetanggo lagi nak dimosohi...Kalo gaya dak salah - salah...denget denget nak ngeluarke hape...mati sebelagak'an... Kalo aku jadi betino, nyesel belaki dengan kau ni....Mati dak pulo galak...idop nyusahke uong banyak..bae... Lambat pulo malaekat nyabot nyawo uong pecak kau ni..Bangso aku yang jadi malaekat...lah lamo kucabot..cut..cut..cut... dah tamat. Artinya: Muka orang seperti kamu ini...hidup sudah susah...bekerja tidak mau...makan mau enak...pakaian mau gaya...semua cerita dunia tahu semua....padahal bodoh !!! Setiap hari keluar rumah.... bekerja tidak.... nongkrong sini.... nongkrong situ... di mana tempat orang yang tidak jelas ada kamu....Tidak ada uang ngompasin oran lewat....dapat uang...berjudi...minum... minum setengah gelas... sudah mabok...mulai mencak-mencak... bangga seperti itu... Bergurau tahan sehari semalam.... tidak ingat anak - istri di rumah sama sekali....Sombong... sok merasa paling hebat.... Orang lewat mulai menyeramkan muka.... dengan orang sombong... dengan kawan... mudah benci....orang ngomong mudah tersingguung...padahal lebih sering bokek....rokok saja mesti minta dengan orang.... kalau tidak diberi marah... tidak setuju.... tiga hari tidak menegor... mulai mau mengajak bermusuhan.... Berjalan ini mengalahkan orang mabuk selamanya... seperti yang paling melawan sendiri....Apalah perasaan... hidup tidak sadar dir... dengan tetangga saja mau dimusuhi... Kalau gaya tidak salah - salah.... sebentar-sebentar mengeluarkan HP... mati bergaya... Kalau aku jadi perempuan, menyesal bersuami dengan kamu... Mati tidak juga mau.... hidup menyusahkan orang banyak saja... Lambat lagi malaikat mencabut nyawa orang seperti kamu ini. Kalau aku yang jadi malaikat, sudah lama kucabut ....cut ...cut...cut... sudah tamat. Bintaro, 12 Oktober 2012 Helfia Nil Chalis helfia@yahoo.com www.helfia.net |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|