
Gadis tersebut yang dari awal diam saja, tiba-tiba membentak: "KALAU TUHAN ITU BAIK, KENAPA BUAT NERAKA? Kenapa bukannya menyediakan surga saja? Apakah begitu Tuhan Maha Penyayang?." Mungkin si gadis sudah kesal karena kena denda sambil terus diceramahi sang Ustadz.
Ustadz itu terkejut sejenak. Setelah habis si gadis mengoceh, Ustadz itupun jawab: "Dik, kalau Tuhan tidak membuat neraka, saya tidak mau menjadi Ustadz. Berapalah gaji saya sekarang sebagai Ustadz. Lebih baik saya jadi bandar judi, atau penyabung ayam. Hidup senang, setelah mati pun tidak takut sebab dijamin masuk surga. Mungkin kamu ini juga saya bisa culik dan jual jadi pelacur. Kalau kamu mau lari, saya bunuh saja. Kan gak apa-apa, sebab neraka gak ada. Nanti kita berdua berjumpa lagi di surga..Kan Tuhan itu baik?"
Gadis itu terkejut mendengar jawaban Ustadz. Ustadz macam apa kok bicaranya begitu? Selagi si gadis masih bengong, Ustadz itu pun menjelaskan: "Peristiwa seperti itu akan terjadi kalau Tuhan hanya sediakan surga. Orang baik, orang jahat, semua masuk surga. Maka apa gunanya menjadi orang baik? Jadi orang jahat lebih enak. Manusia tak perlu lagi diuji sebab semua orang akan 'lulus'. Pembunuh akan berjumpa orang yang dibunuh dalam surga. Pemerkosa akan bertemu lagi dengan korbannya di surga, setelah itu bisa memperkosa lagi kalau dia mau. Tidak ada yang dihukum. Sebab Tuhan itu 'baik'. Adakah Tuhan seperti ini yang kita mau? Menurut kamu, adilkah?" tanya Ustadz.
"Ah....nggak adil dong. Orang jahat nggak akan bisalah dibiarkan kayak gitu", gerutu si gadis. Ustadz tersenyum dan bertanya lagi: "Kalau Tuhan tidak adil, bisa dianggap baik, nggak?" Gadis tu terdiam.
Ustadz mengakhiri kata-katanya: "Adik, saya memberi nasihat ini karena sayang kepada sesama umat Islam. Allah itu Maha Penyayang, tapi Dia juga Maha Adil. Itulah sebabnya neraka perlu ada. Untuk menghukum hamba-hambaNya yang durhaka, yang menzalimi diri sendiri dan juga orang lain. Saya rasa kamu sudah mengerti sekarang. Kita sedang diuji di dunia ini. Jasad kita bahkan segala-galanya milik Allah, maka bukan HAK kita untuk berpakaian sesuka hati kita. Ingatlah; semuanya dipinjamkan oleh Nya, sebagai amanah dan ujian..semoga kita dapat bersabar dalam mentaati segala perintah Nya, untuk kebaikan diri kita juga. "
Sumber: IslamTerbuktiBenar.
| | | |