Pagi ini sesudah shalat Dhuha saya penasaran mengapa Rasullullah Muhammad SAW sangat menganjurkan untuk melakukan shalat Duha kepada siapa saja yang mengharapkan tambahan rejeki dari Allah Swt. Saya memperhatikan ayat demi ayat surat Dhuha yang dianjurkan untuk dibaca setiap kali kita melaksanakan shalat Dhuha. |
- Menghargai Waktu. Seorang yang ingin sukses meraih rejeki halal harus menghargai waktu dan memperhatikan dengan cermat bahwa waktu itu akan segera berlalu seperti halnya waktu Dhuha. Apabilah malam telah tiba maka kesempatan telah berlalu. Allah bersumpah di awal ayat ini demi waktu Dhuha: "1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik." Dilanjutkan dengan: "2. Demi malam apabila telah sunyi."
- Berbaik-sangka. Meskipun terasa seolah-olah kita dibiarkan berjuang sendiri oleh Allah dalam mencari rejeki, tetapi sebenarnya tidak demikian. Allah menginginkan kita selalu berbaik sangka. Ayat berikutnya dari Allah memastikan itu: "3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu."
- Memiliki Sifat Sabar dan Panjang Harapan. Kita diminta bersabar dan panjang harapan karena kita pasti akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Perhatikan ayat berikutnya: "4. Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan." Dilanjutkan dengan: "5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu hati kamu menjadi puas."
- Memiliki Sikap Bersyukur. Kita diminta untuk bersyukur dengan apa yang Allah telah berikan sebelum ini. Simak ayat selanjutnya: "6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu." Demikian juga ayat berikutnya: "7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk.", "8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."
- Memiliki Sifat Penyantun. Kita diminta untuk memiliki sifat penyantun terhadap yatim dan orang miskin sebagai pra-syarat dipenuhinya janji Allah untuk memberikan rejeki halal kepada kita. Perhatikan ayat-ayat ke 9 - 11: "9. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.", "10. Dan terhadap orang miskin maka janganlah kamu menghardiknya."
- Mewujudkan Rasa Syukur. Akhirnya sekali lagi Allah mengingatkan kita apa yang harus kita lakukan sebagai wujud syukur kepada Nya baik sekarang maupun nanti apabila rejeki benar-benar telah ditambahkan oleh Allah Swt kepada kita. Ayat terakhir surat Dhuha: "11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya."
Wallahu'alam bissawab. Hanya Allah yang mengetahui makna sesungguhnya dari firman-firman Nya. Namun kita sebagai hambanya wajib menjadikan Al Qur'an sebagai petunjuk hidup kita dan menyampaikannya kepada semua orang meskipun hanya satu ayat.
Helfia Nil Chalis, www.helfia.net