LNG Expert, Life Inspirations
  • Home
    • Links
    • MY LINK
  • Life Inspirations
    • Kisah Rasulullah SAW
    • Way of Life
    • Video Arti Kehidupan
    • Aksi Bela Islam
    • Psikosomatis
    • HelfiaGoOnline.Com
    • Teknik Kimia ITB 77 Berbagi
  • Our Blog
    • Islam
    • Blog Khusus Anggota
  • LNG Expert
    • About LNG
    • Badak LNG Site
    • Tangguh LNG Site >
      • Tangguh LNG Site
    • Donggi Senoro LNG Site
    • Khusus Anggota
  • Al Quran
    • Jadwal Shalat
  • Guest Comments
  • About me
    • My Family - Keluargaku
    • My son - Putraku
    • My daughter - Putriku
    • Cucu Kami
    • Koleksi Video
    • Kolam Renang

Puasa Ramadhan Mengembalikan Manusia Ke Fitrahnya

6/3/2019

0 Comments

 
Picture
Disadur dari ceramah Ustd. Khatibul Imam, Mesjid Raya Bintaro Jaya, Subuh 4 Juni 2019.
Penulis: Helfia Nil Chalis
 
Kita sering mendengar hadist Rasulullah yang mengabarkan kepada umat muslim bahwa melalui ibadah puasa Ramadhan sesungguhnya Allah ingin mengembalikan kita kepada fitrahnya. Pertanyaannya apakah fitrah manusia itu? Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita renungkan perjalanan hidup kita sebagai seorang manusia berdasarkan isyarat Al Qur’an yang disampaikan Allah melalui Rasulullah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

Al Qur’an mengatakan dalam Surah Al A’raf ayat 172: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.”

Al A’raf Ayat 173: “atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”.

Dapat disimpulkan dari kedua ayat tersebut bahwa fitrah manusia adalah ketika jiwa kita yg dalam bahwa Al Quran disebut dengan Nafs dikeluarkan Allah dari sulbi ayah kita. Fitrah jiwa kita atau Nafs ini adalah mengakui keesaan Tuhan, yaitu Allah.

Selanjutnya bagaimana Nafs kita ini menjadi tersesat sehingga tidak lagi mengesakan Tuhan bahkan menganggap yang selain Allah sebagai tuhannya? Mari kita lanjutkan kisah perjalanan Nafs ini.

Nafs kita yang dikeluarkan Allah dari sulbi ayah kita kemudian melakukan perjalanan ke dalam rahim ibu kita dan bertemu dengan sel telur yang terus berkembang. Mari kita lihat rujukan Al Qur’an tentang hal ini.

Al Qur’an Surah Al Mu’minun Ayat 14: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”


Ketika Nafs kita mulai dibungkus dengan jasad itulah fitrah kita mulai merasakan sebuah kenikmatan yang membuatnya mulai lupa dengan fitrahnya. Nafs dalam bentuk jasad seorang jabang bayi menikmati semua kebutuhannya tersedia tanpa harus melakukan upaya apa-apa. Nutrisinya diperoleh melalui tali pusar yang sudah disambungkan Allah ke perut janin kita. Suhunya selalu pas. Tidak terlalu panas dan tidak juga kedinginan.

Kemudian Allah meniupkan ruh Nya ke dalam tubuh kita. Pada saat ini maka Nafs kita sudah memiliki jasad (Hawa) dan ruh. Menurut beberapa tafsir diperkirakan ini terjadi ketika usia janin 3 – 4 bulan di dalam kandungan. Mari kita simak rujukan di dalam Al Qur’an mengenai hal ini.

Al Qur’an Surah As Sajdah (32) Ayat 9: “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”

Di dalam Surah Asy Syams (91) Ayat 8, Allah berfirman: “ maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.”

Hawa memiliki kecenderungan kepada jalan kefasikan. Sebagai penyeimbangnya, Allah meniupkan ruh yang memiliki kecenderungan kepada jalan ketakwaan. Kedua kecenderungan inilah yang dikelola oleh Nafs kita sepanjang hayat.

Selama di dalam rahim ibu sesungguhnya kita mengkonsumsi darah haid ibu kita, tetapi ketika itu kita merasa sangat nikmat. Berbeda dengan sekarang jika kita membayangkan kembali apa yang kita konsumsi kala itu.

Di dalam rahim ibu, sebenarnya kita sudah merasa sangat nyaman. Kita tidak ingin keluar dari alam rahim ini. Tetapi Allah berkehendak lain. Kita dipaksa untuk lahir ke dunia. Ibu kita mendorong kita dengan sekuat tenaganya dan dibantu oleh para bidan. Jika tidak bisa dilakukan operasi Caesar. Maka tidak heran setiap bayi lahir ke dunia pasti menangis. Mereka merasa terganggu kenikmatannya. Tetapi para bidan justru memutuskan tali pusar kita yang selama ini menjadi sumber kenikmatan kita selama di dalam rahim ibu kita.

Apakah Allah hendak mencabut nikmat yang telah diberikannya kepada kita yang masih bayi ketika itu? Sama sekali tidak. Allah sudah menyiapkan dua nikmat yang jauh lebih besar dan lezat yaitu melalui air susu ibu kita. Air susu ibu kita selalu pas ukuran rasa dan kehangatannya. Kita menikmati air susu ibu sampai usia 6 bulan – 2 tahun.

Ketika ibu kita hendak menyapih kita dari air susu ibu, banyak dari kita yang menolak dan ingin tetap menyusu. Apakah ibu kita hendak memutuskan nikmat yang diberikannya kepada kita melalui air susunya? Ternyata tidak. Allah melalui ibu kita telah menyiapkan nikmat rejeki yang hampir tak berbatas. Segala macam makanan bisa kita nikmati sesudah lepas dari menyusu ASI.

Dalam perjalanan inilah Nafs kita semakin kuat ditarik oleh kebutuhan Hawa dan mengabaikan kebutuhan Ruh kita. Maka sekarang kita bisa memahami mengapa Rasulullah mengatakan bahwa puasa Ramadhan dapat mengembalikan kita kepada fitrah. Ternyata selama puasa Ramadhan kita mengekang kebutuhan Hawa untuk makan, minum dan berbuat kefasikan. Selama ini pula Ruh kita bisa mengajak Nafs kita untuk kembali ke jalan ketakwaan, yaitu mengesakan Allah. Subhaanallah.

Selanjutnya Allah menyempurnakan nikmat-nikmat Nya kepada kita selama di dunia ketika kita menikah, berkeluarga dan punya anak. Pada saatnya Allah pun mencabut kembali kenikmatan-kenikmatan itu satu demi satu. Bukankah kita yang tadinya bisa menikmati makan ini dan itu tetapi setelah mencapai usia tertentu dilarang dokter karena makanan itu bisa berakibat buruk pada kesehatan kita? Gigi yang semula utuh mulai ada yang patah atau copot. Kulit yang mulus mulai keriput.

Mengapa Allah mencabut kembali nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan Nya kepada kita? Allah hendak menyiapkan kita untuk menerima kenikmatan yang jauh lebih besar, luar biasa dan kekal sifatnya yaitu alam akhirat. Di alam akhirat Nafs kita kembali muda selamanya. Di sanalah kita menerima nikmat yang sesungguhnya.

Ketika saatnya tiba, jasad kita (Hawa) mengeluarkan Ruh kita tetapi diantara kita banyak yang Nafs nya tidak siap dan berusaha mempertahankan Ruh nya. Malaikat Izrail kemudian akan memaksa Nafs untuk melepaskan Ruh kita (ibaratnya operasi Caesar).

Kebanyakan manusia sudah merasa nyaman hidup di dunia atau tidak mempersiapkan dirinya untuk hidup di alam akhirat. Mereka inilah yang akan mengalami kesulitan dan sangat menderita saat sakratul maut.

Ketika Ruh meninggalkan Nafs maka Nafs juga meninggalkan Hawa (jasad) menuju alam barzah. Ibarat orang yang bepergian ke luar negeri, di alam barzah mereka akan ditanya oleh Malaikat tentang kelayakannya untuk tinggal di alam barzah. Bagi mereka yang lulus dipersilahkan masuk ke alam barzah dan memperoleh berbagai kenikmatan yang sangat luar biasa bandingannya dengan kenikmatan yang pernah ia rasakan di dunia. Bagi mereka kenikmatan dunia ini ibarat memakan bangkai saja dibandingkan dengan kenikmatan di alam sana.

Bagaimana dengan mereka yang tidak lulus sensor Malaikat? Mereka harus menunggu sampai hari kiamat tiba. Mereka ini jika memiliki anak-anak soleh yang terus mendoakannya di dunia atau jika mereka memiliki amal jariyah mungkin akhirnya akan bisa masuk ke alam barzah dan mendapatkan kenikmatan alam barzah sampai hari kiamat.

Setiap orang yang masuk alam barzah disambut oleh keluarganya dengan suka cita sambil menanyakan kabar kerabat dan kenalan mereka di dunia.
Perjalanan selanjutnya akan terjadi sesudah kiamat. Saat inilah semua manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima kitab amalnya dan diadili untuk menentukan tempat tinggalnya yang abadi apakah di Surga atau di Neraka.

Wallahualam bissawab.
Tangerang Selatan, 4 Juni 2019.

0 Comments



Leave a Reply.

    ISLAM

    Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini.

    Kebenaran Quran dan Ajaran Islam

    Menyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.

    Picture
    Picture
    Picture
    Picture
    Picture
    Picture
    Picture

    A Plus Profesional Home Cleaning menyediakan jasa Poles Lantai Marmer, SPECIAL CLEANING: Cuci Kasur, Cuci Sofa, Laundry Karpet, HOME CLEANING, BATH ROOM CLEANING, HOME CAR WASH ke rumah, FOGGING, DISINFEKTAN.
    Hub: 0812 8022 1712, #PolesLantai #PolesMarmerhttps://t.co/6HpKQWEmPR

    — Helfia Nil Chalis (@HelfiaNilChalis) December 1, 2021

    Archives

    October 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    October 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    July 2018
    May 2018
    April 2018
    February 2018
    January 2018
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    February 2017
    January 2017
    November 2016
    October 2016
    July 2016
    June 2016
    April 2016
    February 2016
    January 2016
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    May 2015
    April 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012

    Categories

    All
    Atmosfer-bumi
    Berita Islam
    Doa
    Embrio Manusia
    Gunung
    Kata Bijak
    Kiamat
    Kisah Mualaf
    Kisah Teladan
    Lautan Dan Sungai
    Laut Dalam
    Muallaf
    Nabi Muhammad
    Otak Besar
    Penciptaan Alam Semesta
    Praktek Dan Moral Islam
    Praktek Dan Moral Islam
    Qur'an
    Ramalan Quran
    Renungan
    Sejarah Islam
    Tahajjud
    Teori Big Bang
    Zakat

    RSS Feed

    Picture
    kirim pesan helfianc@gmail.com

      Your Feeback

    Submit
  • Home
    • Links
    • MY LINK
  • Life Inspirations
    • Kisah Rasulullah SAW
    • Way of Life
    • Video Arti Kehidupan
    • Aksi Bela Islam
    • Psikosomatis
    • HelfiaGoOnline.Com
    • Teknik Kimia ITB 77 Berbagi
  • Our Blog
    • Islam
    • Blog Khusus Anggota
  • LNG Expert
    • About LNG
    • Badak LNG Site
    • Tangguh LNG Site >
      • Tangguh LNG Site
    • Donggi Senoro LNG Site
    • Khusus Anggota
  • Al Quran
    • Jadwal Shalat
  • Guest Comments
  • About me
    • My Family - Keluargaku
    • My son - Putraku
    • My daughter - Putriku
    • Cucu Kami
    • Koleksi Video
    • Kolam Renang