![]() Kisah luarbiasa perjalanan seorang gadis warga negara AS yang memiliki keyakinan teguh tentang Kristen dan Trinitas. Alia Madonna hanya berdoa kepada Tuhan Yesus. Keyakinannya demikian tenguh sehingga dia mulai siap-siap ke Afganistan untuk menjadi relawan sebuah Misi Kristen. Dia membuat rencana, tetapi Tuhan juga membuat rencana untuknya. Silahkan ikuti bagaimana dia diarahkan oleh Allah.... Nama saya Alia Madonna. Kisah saya tidak seperti kebanyakan orang. Saya tidak bingung tentang agama saya, agama Kristen. Bagi saya tidak ada yang tidak masuk akal dalam agama saya waktu itu. Ini bukan masalah mencari jawaban atas pertanyaan saya. Sebenarnya saya seorang gadis dengan iman yang teguh. Trinitas adalah hidup saya dan Yesus adalah penyelamat saya. Kisah saya dimulai tahun 2008 ketika saya memutuskan untuk menjadi Misionaris Kristen di Afganistan. Saya waktu itu tidak tahu bagaimana tetapi saya tahu bahwa Tuhan memanggilku untuk melakukannya. Sambil mencoba mencari sponsor melalui NGO atau organisasi Kristen untuk mengirim saya kerja lapangan ke Afganistan, saya mulai berteman dengan teman-teman muslim di internet. Saya ingin belajar tentang mereka dan berhubungan dengan mereka sebagai manusia. Teman Islam pertama saya di luar AS adalah seorang pria Kashmiri. Kami sering berdiskusi dan apa yang paling saya ingat tentang dia adalah bahwa dia tidak sedang mencari hubungan dengan wanita, dia hanya ingin mendapat pujian dari Tuhannya. Pada waktu itu, tanpa mengetahui apapun tentang Islam, hal itu merupakan konsep yang mengagumkan bagi saya. Kesopan-santunan orang ini memukau saya dengan cara yang sangat aneh. Kami segera menjadi teman. Ini membingungkan saya beberapa saat. Saya akan ke Afganistan untuk memberi bantuan kemanusiaan bagi wanita dan janda akibat dari kerusakan oleh Taliban dan ini saya menjumpai seorang laki-laki muslim yang rendah hati dan menyenangkan. Saya tahu ada yang salah dari pengetahuan saya tentang Islam, saya hanya tidak tahu apa waktu itu. Saya terus berteman dengan teman-teman muslim satu per satu dan akhirnya jatuh cinta dengan salah seorang dari mereka. Berhubung masalah budaya, orangtuanya tidak mengijinkan kami bertunangan dan saya mulai membaca 'syariah' untuk mengetahui mengapa saya tidak dianggap cukup baik secara Islam. 'Syariah' adalah perkenalan pertama saya yang sesungguhnya tentang Islam. Saya sudah mendengar hal-hal buruk dan mengerikan tentang hukum-hukum Islam. Saya dapatkan, ketika saya mempelajarinya, bahwa konsep-konsep ini tidaklah ofensif, menindas, tidak manusiawi atau salah satu dari kesalahpahaman lainnya. Saya mulai mengubah cara berpikir saya, dalil demi dalil. Jika saya tidak mengerti, saya akan bertanya dan kemudian meneliti lagi. Tiga tahun sebelum saya menyatakan keislaman, saya sudah benar-benar menerima ide tentang hijab dan poligami. Hal-hal ini masuk akal saya. Tetapi saya tidak pernah mengungkapkan sepatah katapun tentang perubahan cara berpikir saya kepada siapapun kecuali kepada teman-teman muslim saya. Saya mempunyai kehidupan rahasia...sesuatu yang saya bangun di sekitar diri saya. Saya masih berpegang teguh pada idealisme Kristiani selama 3.5 tahun yang mengantarkan saya mengubah keyakinan saya. Saya akan berteriak dan berdebat dengan teman-teman muslim saya. Saya mencoba mengajak mereka ke agama Kristen. Kesulitan saya paling utama adalah mereka tidak bisa membantu saya menjelaskan bahwa "Yesus itu bukan Tuhan". Tidak ada dalam doktrin mereka yang diberikan kepada saya yang memberikan bukti-bukti yang bisa dipercaya. Tetapi kemudian sesuatu terjadi yang membuat saya mulai memperhatikannya....revolusi di Mesir. Teman terbaik saya pada waktu itu terlibat dalam demo dan berasal dari Cairo. Dia mengirimkan video dirinya yang tertembak dan foto-foto setelah dilempari gas air mata. Saya tidak takut lagi dengan para pejuang kemerdekaan. Saya memahami isu-isu perjuangan kemerdekaan di Palestina, saya menyadari masalah itu berasal dari Israel, dan kebohongan negara asal saya. Itulah yang benar-benar menggerakkan saya untuk memeluk Islam. Sebenarnya bukanlah transisi spiritual pada mulanya...tetapi lebih pada alasan politik. Semakin saya menyadari tentang betapa apa yang dikatakan kepada saya sebelumnya adalah salah, semakin saya mulai membangunkan fakta bahwa kami adalah domba-domba. Saya menyadari bahwa ketakutan pada Islam adalah sebuah rekayasa dan mengapa harus begitu? Mengapa negara saya membuat saya percaya bahwa Islam itu buruk? Saya membutuhkan 4 bulan untuk mengubah keyakinan dan tiga bulan sesudahnya, dengan air mata karena saya tidak tahu lagi mana yang benar. Realita saya sudah ditelanjangi dan saya benar-benar dalam kebingungan. Saya diajak memeluk Islam bulan Juli 2012 oleh seorang kakak. Selama 4 hari saya berjuang mengambil keputusan. Saya masih belum bisa dengan jelas memahami bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Saya tidak tahu bahwa Tuhan menyeret saya ke arah Islam. Tiga setengah tahun sebelumnya Tuhan menggoreskan Islam ke dalam hati saya dan segalanya berubah terus. Itu bukanlah tentang kepindahan saya ke Islam. Saya akhirnya tahu ini. Saya tidak pernah berhenti melihat Islam dalam tiga setengah tahun itu. Sepanjang waktu itu, saya mengkristenkan seorang laki-laki. Tiga minggu kemudian saya menikah dengan pria itu. Saya berhenti pergi ke gereja. Saya menangis karena saya tidak tahu apakah saya membuat Tuhan marah karena berhenti berdoa kepada Yesus. Saya hanya bingung sekali. Tidak ada lagi yang saya lakukan yang masuk akal. Pada tanggal 16 Juli 2012, saya duduk di meja kerja saya, empat hari setelah kakak saya mengajak saya memeluk Islam dan saya berdiskusi dengan diri saya sendiri...aneh kan? Alia...Apa yang kau inginkan dari Tuhan? Untuk jatuh cinta pada Tuhan. Apakah kamu percaya Islam adalah jalan yang benar? Saya percaya itu. Apakah kamu percaya Yesus itu anak Tuhan? Saya tidak tahu. Coba lihat... Saya tidak pernah mengetahui keberadaan Tuhan. Saya selalu berdoa dengan cara Yesus, saya mencintai Yesus. Saya tahu saya tidak memenuhi pilar pertama dalam Islam yaitu bahwa Tuhan itu Esa. Tetapi tetap saja saya memutuskan untuk mengambil langkah dalam iman terhadap Islam. Saya mengucapkan syahadat. Saya mengucapkan kata-kata yang membuat saya demikian tidak nyaman. Saya tahu tidak boleh begitu, tetapi sesuatu di dalam diri saya tahu, Allah akan membuat saya mengerti pada saatnya kelak. Berbulan-bulan saya menangis karena saya masih tidak tahu apakah Allah marah karena saya meninggalkan agama Kristen. Saya selalu ketakutan. Kata-kata dari keluarga saya, teman-teman dan suami hanya membuat segalanya lebih buruk karena mereka selalu mengatakan hal-hal seperti, saya sudah dicuci otak, saya akan masuk neraka, saya tidak bisa berpikir sendiri. Hal lainnya lebih baik tidak saya sebutkan. Saya tahu saya belum memiliki pengetahuan yang paling penting itu, tetapi saya tahu Allah akan membuat saya memahaminya pada waktunya. Saya mempunyai seorang teman muslim yang saya selalu curhat kepadanya. Ia mengetahui mengapa saya mengalami kesulitan demikian ketika berpindah agama. Dia duduk bersama saya dan meminta saya belajar. Dia memastikan saya membaca Qur'an. Kami banyak berdiskusi. Dia menyadari bahwa saya tidak sepenuhnya merelakan tentang Yesus Kristus. Dia mulai memberi saya surat-surat Qur'an yang menjelaskan tentang ini dan meminta saya melihat video di YouTube yang membahas ini. Berkat usahanya, saya bisa sepenuhnya merelakan catatan bahwa Yesus itu Tuhan. Hanya ada Satu Tuhan, dan Dia sendiri yang harus disembah, Allah. Perjalanan saya keluar dari agama Kristen dan langsung menuju Allah merupakan hal yang sulit dan saya akan ulangi itu jutaan kali. Kedamaian yang telah dibawa Islam kepada saya...tak seorangpun bisa mengambilnya kembali. Alia sekarang melakukan kegiatan dakwah dan berpartisipasi dalam menyebarkan pesan damai dan kemanusiaan kepada mereka yang mempunyai pemikiran keliru tentang Islam. Dia juga punya Facebook page, silahkan mengunjungi dan like. OneUmmahWorldwide. Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network.
1 Comment
Saudariku banyak orang yg mengaku islam sejak dilahirkan namun hidupnya jauh dr tuntunan ajaran agama, dan anda sebagai mualaf rekah jauh memahami islam., terakhir saudariku sudahkah bisa membaca Alqur'an, belajarlah severa bila blm bisa /lancar jangan c
10/30/2013 02:20:30 pm
Saudariku banyak orang yg mengaku islam sejak dilahirkan namun hidupnya jauh dr tuntunan ajaran agama, dan anda sebagai mualaf rekah jauh memahami islam., terakhir saudariku sudahkah bisa membaca Alqur'an, belajarlah severa bila blm bisa /lancar jangan cuma dibaca artiny Saja, karena dgn membaca Al lQuran terdapat banyak sekali manfaat diantaranya hati trntram, bahagia, sebagai doa ,penyembuh sakit, prngusir syaiton yg membuatkita bimbang dan sesat, dan tentusaja pahala dr Allah SWT... Amiin yaa Rabbal a'lamiin. pahala dr Allah SWT... Amiin yaa Rabbal a'lamiin. , dan tentusaja pahala dr Allah SWT... Amiin yaa Rabbal a'lamiin.
Reply
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
February 2023
Categories
All
|