
Tantangan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi terutama oleh dunia. Maklum, Indonesia khususnya Papua yang masih banyak memiliki hutan perawan, menjadi lokasi andalan dunia untuk mengurangi emisi CO2 lewat hutannya sehingga dikenal sebagai "paru-paru dunia". Itulah sebabnya dari 3000 ha keseluruhan kawasan Kilang LNG Tangguh, hanya 400 ha yang digunakan untuk lokasi pabrik dan pendukungnya. Sisanya dijadikan kawasan hutan lindung yang sekaligus menjadi "buffer zone" untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan sekaligus mencegah agar bahaya yang mungkin terjadi di dalam kilang tidak memberikan dampak negatip kepada masyarakat sekitar.
Hutan di dalam kawasan Kilang LNG Tangguh ini dijaga dari penjarahan dan gangguan oleh perusahaan dengan sungguh-sungguh sehingga flora dan fauna yang ada di dalamnya diharapkan dapat tetap lestari. Setiap tahun perusahaan melakukan survei keanekaragaman flora dan fauna guna memastikan seberapa jauh dampak keberadaan kilang terhadap lingkungan. Alhamdulillah, setelah lebih lima tahun beroperasi, terbukti Kilang LNG Tangguh mampu menjaga harmoni dengan alam Papua bukan hanya dengan penghuni hutannya tetapi terlebih lagi dengan masyarakat setempat.
Kalau anda berkesempatan mengikuti team survei hutan kawasan Kilang LNG Tangguh anda masih dapat menemukan berbagai jenis kupu-kupu, katak, lebah, babi hutan, rusa, bahkan burung kasuari yang termasuk langka. Salah satu burung kasuari penghuni hutan Kilang LNG Tangguh kerap datang pada waktu-waktu tertentu ketika pekerja sedang menunggu untuk naik boat ke Babo. Anda bisa menikmati gerak lakunya di bawah ini. Sepertinya sang burung terbiasa mendapatkan makanan dari mereka yang sedang menunggu boat sehingga tahu persis kapan dia harus nongol di sini.
Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network.