
"Kami impor gas dari Amerika karena harganya yang kompetitif, termasuk dengan harga gas dari dalam negeri," ucap Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir saat dihubungi, Rabu (2/7/2014).
Ali mengungkapkan, selain karena harga, alasan kepastian pasokan membuat Pertamina mau mengimpor gas jauh-jauh dari AS.
"Kepastian pasokan gas itu penting, karena kami membangun banyak infrastruktur gas di dalam negeri, sementara jaminan pasokan dari dalam negeri belum ada," katanya.
Pertamina memang sedang terus mengembangkan infrastruktur gas, mulai dari FSRU, jaringan gas, SPBG dan lainnya. Oleh karena itu memang harus ada kepastian pasokan gas sepeti dijelaskan oleh Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir kepada detikFinance.
Pertamina sudah mengucurkan dana investasi untuk infrastruktur gas yang mencapai US$ 5 miliar dalam 5 tahun. Dana sebanyak itu digunakan untuk pembangunan fasilitas regasifikasi LNG di Arun yang dianggarkan US$ 80 juta, penambahan FSRU, dan jaringan pipa gas di beberapa daerah.
Memang salah satu kiat jitu dalam mengatasi sebuah masalah, termasuk masalah bisnis, adalah dengan berpikir 'out of the box'. Jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi biasanya ada pada sesuatu yang sepintas nampak tidak masuk akal.
Mengapa impor gasnya harus dari Amerika yang berjarak demikian jauh? "Karena Amerika telah berhasil mengembangkan gas konvensional yakni shale gas, sehingga produksi gasnya berlimpah dan Amerika yang dulu pengimpor gas sekarang menjadi eksportir gas. Harganya juga sangat kompetitif," demikian menurut Ali.
Sumber: Detik.com