Kamu Bohongin Aku, Ya !!!
"Eric, tolong bantu aku. Kita ketemu di Drier-A" ujar teman ini. Eric: "Baik, pak". Sesampai di lokasi, teman ini celingak-celinguk mencari si Eric di sekitarnya. "Kok sepi, ya....? Di mana tuh si Eric?" bisik teman ini dalam hati. Call radio lagi: "Eric, kamu di mana?". Eric: "Saya sudah di Drier-A, pak. Ada di atas". Teman inipun melihat ke atas Drier-A, tapi tetap tidak bisa menemukan jejak Eric sedikitpun. Mulai kesal, dia panggil lagi lewat radio dengan nada tinggi menahan marah. "Eric, kau jangan bohongin aku, ya. Kamu ada di mana?" teman ini mulai marah di radio.
Tiba-tiba teman ini merasa curiga kok mengapa sepi, ya.. padahal kan sedang TAR agak aneh kalau jam segini masih sepi begini di lapangan. Matanya kemudian tertuju ke tulisan di dinding Drier-A: "32-D-1001A". Dia baru sadar kalau dia berada di Train-2 bukan Train-1. Pantas tidak ketemu Eric di sini. Oh...merah padam mukanya karena malu sudah terlanjur marah-marah lewat radio dengan Eric. Diam-diam diapun ngeloyor pergi dari Train-2 menuju Train-1. Tapi, apa mau dikata ternyata ada juga yang memperhatikan sehingga jadilah teman ini gurauan teman-teman lainnya sebagai pelepas ketegangan.
Begitulah sesuatu yang kita lakukan dengan rutin seringkali kita kerjakan dengan otomatis terutama kalau pikiran sibuk dengan berbagai hal penting lainnya sambil kaki terus berjalan mengikuti alur yang sudah biasa kita lalui. Tokoh kita ini memang sehari-harinya bertugas di Train-2 sehingga ketika mendapat perintah mengisolasi di Train-1, tanpa sadar dia berjalan menuju Train-2 bukannya ke Train-1. Lagi pula segalanya mirip antara Train-1 dan Train-2. Yang membedakan hanyalah tag number peralatannya saja.
Seperti yang dituturkan oleh teman di meja makan messhall kemarin pagi.
Helfia Nil Chalis
helfia@yahoo.com
www.helfia.net