
Pola kerja rotasi lazim diterapkan di lokasi tempat kerja yang terpencil yang sulit dijangkau dengan kendaraan komersial. Dalam pola kerja seperti ini setiap jabatan diisi oleh dua orang yang bekerja bergantian dengan sistem rotasi.
Rotasi Kerja 21 - 21 di LNG Tangguh
BP Tangguh di LNG site, Teluk Bintuni, Papua Barat, menerapkan pola kerja rotasi 21 - 21, yaitu 21 hari kerja dan 21 hari libur atau 3 minggu. Ternyata pola kerja seperti ini cukup menyenangkan bagi sebagian besar pekerjanya. Memang berat bagi keluarga muda ketika ditinggal suaminya selama 21 hari, tetapi keberadaan suami selama 21 hari berikutnya di rumah dirasakan sangat berarti dalam membina keharmonisan rumah tangganya. Tentu saja istri dituntut untuk mandiri selama suami bertugas di tempat kerja. Meskipun begitu tidak jarang ada istri pekerja yang tiba-tiba menelpon suami yang sedang bertugas karena bingung mengatasi masalah di rumah seperti listrik, air, atau rekening telpon, untuk menertibkan anaknya yang bandel di rumah, bahkan kadang-kadang untuk mencarikan sopir.
Dapat Cuti 6 Kali Setahun
Selain itu meskipun selama bekerja di LNG site tidak ada liburnya, tetapi selalu diimingi harapan akan mendapatkan libur di akhir hari ke 21. Liburan selama 21 hari ini dirasakan lebih dari cukup untuk memulihkan kepenatan dan kejenuhan kerja. Kadang-kadang bahkan masih bisa meluangkan waktu untuk 'ngantor' beberapa hari di Jakarta kalau dibutuhkan oleh perusahaan. Bagi yang pernah merasakan kerja dan tinggal bersama keluarga di tempat terpencil, tentu saja pilihan ini sangat menyenangkan. Ibaratnya kalau biasanya mendapat cuti sekali dalam setahun, dengan pola kerja rotasi ini terasa seperti selalu mendapat cuti setiap 21 hari kerja atau dapat 6 kali cuti dalam setahun.
Kesempatan Mempersiapkan Kemandirian Finansial
Banyak juga pekerja yang memanfaatkan waktu liburnya yang 21 hari untuk memulai bisnis rumah. Ada yang sukses mengembangkan tambak ikan, atau mengelola lahan menjadi usaha kebun yang produktif, membuka bisnis franchise, memelihara sapi, jual-beli kantong plastik, mengembangkan usaha pengolahan air bersih, membuka restoran atau warung, membuat bonsai, memelihara burung dan masih banyak lagi. Kesempatan untuk memperoleh penghasilan tambahan dan mempersiapkan kemandirian finansial memang terbuka luas yang semuanya sah-sah saja selama tidak menjadi konflik kepentingan dengan perusahaan. Biasanya bisnis yang dipilih adalah yang sejalan dengan hobi masing-masing sehingga sekaligus menjadi sarana refreshing. Kalau tidak begitu, bisa-bisa ketika bertugas di LNG site sudah kehabisan tenaga. Makanya kalau di tempat makan (kita sebut Messhall) biasanya seru berdiskusi tentang hobi masing-masing selama liburan dan saling tukar pengalaman.
Helfia Nil Chalis, Bisnis Internet